Minggu, 04 Januari 2009

PEMASANGAN JARINGAN LAN

Beberapa bulan belakangan ini ada 1 item yang sangat laris penjualannya di toko saya. Yaitu kabel LAN beserta konektornya. Dan 90 persen pembelinya adalah pelajar yang masih duduk di SLTP. Selidik punya selidik ternyata para pelajar tersebut sedang melakukan praktikum pemasangan Jaringan LAN di LAB COMPUTER sekolah mereka. Wahhh...salut deh buat dunia pendidikan sekarang. Karena dengan begitu generasi muda kita nantinya gak GAPTEK lagi dengan teknologi. Apalagi sekarang perkembangan komunikasi data sudah memasuki era Wireless. Nantinya udah gak ada lagi kabel-kabel yang berseliweran di sekitar computer.

Biar kita yang udah gede-gede ini gak kalah sama anak SLTP, maka saya jelaskan sedikit prinsip-prinsip dasar dalam membuat jaringan computer.

Pada dasarnya jaringan komputer itu hanya merupakan hubungan fisik menggunakan kabel LAN. Jika kita hanya berniat menghubungkan 2 komputer saja dalam satu jaringan, maka sebenarnya kita hanya memerlukan 2 buah komputer dan sebuah kabel LAN bertipe cross.


Untuk membuat sebuah jaringan komputer dengan 2 buah komputer saja, maka penyambungan fisik hardware yang harus dilakukan hanyalah menghubungkan 2 komputer tersebut melalui kabel LAN Cross. Kamu hanya perlu memasukkan RJ-45 dari kabel LAN kamu ke slot yang ada di kartu jaringan masing-masing komputer.

Namun demikian, jika kamu berniat untuk menghubungkan lebih dari 2 komputer, maka kamu akan memerlukan sebuah alat khusus yang namanya Hub. Di dalam Hub ini sebenarnya hanya ada koneksi fisik antara kabel saja. Namun untuk Hub-Hub tipe baru yang lebih dikenal dengan switch, tentu saja ada komponen tambahan didalamnya.


Fungsi Hub ini adalah sebagai cross connect yang menghubungkan antara kabel-kabel LAN yang masuk ke dalam slot RJ-45. Sehingga apabila hub kamu memiliki 4 slot, maka sebenarnya di dalam Hub itu semua kabel itu terhubung secara fisik satu sama lain.

Yang perlu kamu perhatikan di Hub ini, kadang kamu akan melihat sebuah slot atau port khusus yang bertuliskan “UPLINK”. Nah fungsi port khusus ini adalah untuk menyambungkan beberapa hub secara cascading.


Contoh penggunaannya adalah, jika kamu memiliki 2 Hub yang masing-masing memiliki 4 port, maka kamu bisa membuat jaringan dengan 6 komputer. 2 port sisanya adalah port UPLINK yang dihubungkan ke salah satu port di hub yang lainnya.

Dengan kata lain, port UPLINK ini adalah sebagai penghubung antar hub. Gitu…



Ok, kesimpulannya, secara fisik kamu hanya perlu menghubungkan masing-masing komputer dengan sebuah port pada hub. 2 komputer tersebut akan terhubung satu sama lain melalui hub tersebut.




Apabila koneksi antara hub dengan komputer sudah terjadi dengan baik, maka kamu bisa melihat LED di port RJ-45 menyala, demikian pula LED pada port HUB yang dicolokin kabel LAN tadi akan menyala.

2 komentar:

Kristina Dian Safitry mengatakan...

asyiiik..dapat masukan lagi dari arek suroyo,he..he..

pangeran kodok mengatakan...

Makasih udah bagi2 info, tapi rasanya akan lebih spesifik jika di jelasakan lebih detail lagi urutan2 warna kabel sampai pada pengaturan di softwarenya.

Posting Komentar

KOMENTAR DONG...MASAK LEWAT-LEWAT DOANG...
*pentung nih buat yang gak komen*